Ekonomika Kewirausahaan

I. PENGANTAR

Ekonomika Kewirausahaan menjelaskan feno-mena perusahaan ­kewirausahaan (Entrep-reneurialFirm) dalam keragaan Ilmu Ekonomi (Mikro). Perusahaan-kewirausahaan adalah perusahaan yang dilandasi karakteristik kewirausahaan, yaitu berorientasi kepada laba, pertumbuhan dan keinovativan (Innovativeness), baik dalam proses, produk dan manajerial.

Keinovativan dianggap karakteristik utama dari kewirausahaan dibandingkan dengan karakteristik lain.

Makalah ini bertujuan mengembangkan teori dasar perusahaan­kewirausahaan. Dalam rangka ini berturut-turut akan dibahas fenomena permintaan, fungsi produksi dan laba dari perspektif kewirausahaan.

II. MODEL KURVA PERMINTAAN DARI PERSPEKTIF KEWIRAUSAHAAN

Kurva permintaan sering dirumuskan Q = f (P) yang menjelaskan hubungan antara jumlah yang dibeli (Q) dengan harga (P). Variabel harga dianggap sebagai variabel kebijakan, selama perusahaan dapat menentukan harga.

Variabel yang bukan variabel kebijakan antara lain: pendapatan, selera, harga barang lain.

Dari persperktif kewirausahaan variabel keinovativan (dalam produk dan mana-jerial) merupakan variabel kebijakan yang dapat menggeser kurva permintaan kekanan. Model permintaan kewirausahaan : Q(p) = f(Inovasi).

Apabila harga dianggap tetap, jumlah yang dibeli merupakan fungsi inovasi atau dalam bentuk diagram :

Variabel keinovativan merupakan “Market Shifter“/penggerak permintaan. Variabel keinovativan menghasilkan keunikan dari produk yang dapat berbentuk keunggulan teknikal, kualitas dan pelayanan yang dapat menciptakan nilai bagi kustomer karena kecocokan dengan preferensi atau ekspektasi kustomer.

Kurva permintaan dalam perspektif kewirausahaan merupakan fenomena dinamis, mengalami pergeseran sesuai dengan perubahan ekspektasi kustomer dan keinovativan perusahaan.

Keinovativan selain dipicu oleh persaingan dari luar, juga karena persaingan dengan dirinya sendiri, yaitu keinginan untuk menghasilkan produk yang Iebih balk dari produk-produk yang dihasilkan sebelumnya.

III. MODEL FUNGSI PRODUKSI KEWIRAUSAHAAN

Fungsi produksi tradisional biasa dinyatakan : Q = f (X1, X2, X3,….X|), dimana X| merupakan variabel input. Dari perspektif kewirausahaan fungsi produksi dirumuskan sebagai berikut :

Q = F (X|,inovasi)

Pengaruh dari keinovativan dalam fungsi produksi merubah hubungan input-output :

  1. Kombinasi input baru menghasilkan output yang Iebih besar dibandingkan sebelumnya.
  2. Inovasi baru menghasilkan penghe-matan penggunaan input, sehingga biaya produksi keseluruhan menjadi rendah atau mencegah kenaikan biaya.

Dalam diagram pengaruh keinovatifan dapat dijelaskan :

Dengan input OX1 tanpa inovasi menghasilkan produk sebesar 0%. Dengan input yang sama (OX1) dengan inovasi menghasilkan output sebesar OQ2 (Iebih besar dari OQ1).

Dengan input OX2 tanpa inovasi menghasilkan output sebesar OQ3. Dengan input yang Iebih kecil OX1 dengan inovasi menghasil output yang Iebih besar yaitu OQ2. Inovasi manajemen melekat baik pada inovasi produk maupun inovasi proses.

Berdasarkan fungsi produksi kewira-usahaan, perusahaan kewirausahaan meminimalkan biaya atau mencegah kenaikan biaya dan memaksimalkan output.

Berdasarkan uraian tersebut kurva biaya adalah sebagai berikut :

Kurva biaya rata-rata sebelum inovasi AC, sesudah inovasi bergerak kebawah menjadi AC1.

Dalam hal inovasi dapat mencegah kenaikan biaya rata-rata, kurva AC mempunyai bentuk “L-Shape”.

Inovasi yang dapat mencegah kenaikan biaya rata-rata inilah yang selanjutnya akan dijadikan dasar dari perusahaan-kewirausahaan.

IV. TEORI LABA KEWIRAUSAHAAN

Teori laba dalam perspektif kewira-usahaan, laba merupakan fungsi dari inovasi. Dalam rumus :

Laba = f (inovasi produk, inovasi proses dan inovasi manajerial),

dimana sumber inovasi dapat bersifat exogeneous/dari luar dan dari dalam/endogeneous yaitu persaingan dengan dirinya sendiri, atau keinginan menghasilkan/produk atau proses yang Iebih balk dari sebelumnya.

Melalui diagram laba kewirausahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Inovasi produk menggeser kurva AR menjadi AR1, inovasi proses menggeser kurva AC menjadi AC1, yang berbentuk “L-Shape”, sehingga Marginal Cost = Average Cost.

Dengan kedua jenis inovasi tersebut laba bertambah dari ABCD menjadi A1B1C1D1 yang lebih besar. Harga produk turun dari OA menjadi OA’.

Keadaan tersebut dapat dipertahankan selama perusahaan­kewirausahaan tidak masuk “Comfort/relax zone syndrome”: karena keberhasilan-keberhasilan sebe-lumnya menjadi tidak inovatif. Apabila kena syndrome tersebut laba akan menjadi kecil, karena kurva permintaan bergeser menjadi AR dan kurva biaya rata-rata bergeser menjadi AC.

V. PERBANDINGAN DENGAN UMKM TRADISIONAL

Perusahaan kewirausahaan sering dimulai dari ukuran kecil sehingga sering disamakan dengan UMKM.

UMKM tradisional tidak memiliki orientasi laba, pertumbuhan dan keinovativan. Struktur organisasi UMKM “Owner—Manager” untuk selama-lamanya dan tidak ada pemisahan keuangan/kekayaan antara perusahaan dan keluarga, sehingga sering juga disebut perusahaan kecil tradisonal keluarga atau Small Scale Tradisional Family Enterprise atau SSTFE (Yuyun Wirasasmita : Makalah).

Orientasi SSTFE adalah pemenuhan kebutuhan keluarga yang langsung dipenuhi dari perusahaan tersebut.

FC=Fixed Cost; FK=Kebutuhan Keluarga; VC Variabel Cost. Dalam perusahaan SSTFE ekuilibrium apabila TR=TC+FK, yaitu dimana penerimaan sudah dapat menutup biaya total dan kebutuhan keluarga, yaitu pada titik E dan produksi pada OQ1. Apabila produksi kurang dari OQ1 produksi akan diperbesar sampai mencapai OQ1. Untuk produksi yang lebih besar dari OQ1 tidak akan menarik bagi SSTFE, karena dengan produksi sebesar OQ1, kebutuhan sudah terpenuhi. Faktor penggerak produksi adalah kebutuhan keluarga.

Konsekuensinya penerimaan menjadi fokus dari SSTFE dan gangguan terhadap penerimaan langsung mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup. (Bentrokan dengan SATPOL PP dalam penertiban PKL dapat dijelaskan dengan teori diatas).

Perusahaan SSTFE pada umumnya tidak mengalami perubahan­perubahan yang signifikan selama penerimaan dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang relatif statis/konstan.

VI. KESIMPULAN

Keragaan Ekonomika Perusahaan- Kewirausahaan ditandai bentuk biaya rata-rata “L-Shape” dan pergerakan kurva permintaan kesebelah kanan. Baik bentuk L-Shape dan pergerakannya karena inovasi dalam proses. Sedangkan pergerakan kurva permintaan karena inovasi produk, dimana keduanya disertai inovasi manajerial yang membentuk laba perusahaan dan pertumbuhan.

Model yang disusun merupakan model dasar/Dominance Design yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Bandung,

Hari-hari Menjelang 13-2-2011

DAFTAR BACAAN:

  1. Thompson Arthur A & Formby John P.: Economics of The Firm (2005).
  2. Schilling, Melisa A: Strategic Management of Technological Innovation (2008).
  3. Sexton Donald L & Smilor Raymond : The Art and Sciences of Entrpreneurship (1986).
  4. Gaynor Gerard H : Innovation by Design (2002).
  5. Yuyun Wirasasmita : Modeling of Small Scale Traditional Family Enterprise (1992).

Leave a comment